WASPADA NEWS

Berita Utama

Peristiwa

Showbiz

Ad Placement

Foto

Video

Senin, 08 Desember 2025

Aksi Cepat Kombes Pol. Reza: Polantas Sumbar Antarkan Bantuan untuk Lansia dan Sekolah Terdampak


Padang, Senin pagi halaman Mapolda Sumatera Barat menjadi titik awal pergerakan besar Ditlantas Polda Sumbar dalam misi kemanusiaan menolong lansia serta pelajar yang terdampak banjir bandang. Dipimpin langsung oleh Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar, Kombes Pol. H. M. Reza Chairul Akbar Sidiq, S.H., S.I.K., M.H., kegiatan pelepasan ini diresmikan Kapolda Sumbar Irjen Pol. Gatot Tri Suryanta dan mencerminkan kepedulian Polantas terhadap kelompok masyarakat paling rentan.

Sejak pagi buta jajaran Ditlantas telah menyiapkan logistik berupa paket sembako untuk warga lanjut usia serta perlengkapan sekolah bagi para pelajar yang kehilangan buku dan seragam akibat bencana. Kombes Pol. Reza menegaskan bahwa aksi ini merupakan implementasi Polantas Sumbar Rancak Bana yang menempatkan keselamatan dan kemanusiaan sebagai prioritas utama dalam menjalankan tugas polisi untuk masyarakat.

Saat iring iringan kendaraan bergerak meninggalkan Mapolda, personel Ditlantas membawa berbagai bantuan yang dirancang untuk memastikan lansia dan pelajar kembali berdiri dengan dukungan penuh dari kepolisian. Kombes Pol. Reza memberi instruksi khusus agar seluruh tim mendatangi rumah lansia serta sekolah yang terdampak, sehingga bantuan dapat diterima langsung oleh pihak yang membutuhkan tanpa hambatan.

Di salah satu titik bencana, personel terlihat menyambangi seorang nenek yang rumahnya terendam hingga menyisakan sedikit barang. Bantuan sembako, kebutuhan dasar, serta pemeriksaan kesehatan ringan diberikan untuk memastikan kondisi lansia tersebut tetap stabil. Sementara itu, tim lain mendatangi sekolah yang terdampak dan membagikan perlengkapan belajar seperti buku, alat tulis, serta tas kepada para pelajar yang kehilangan peralatan sekolahnya.

Pendekatan door to door kepada lansia menjadi instruksi langsung Kombes Pol. Reza demi memastikan tidak ada warga yang terlewat, terutama mereka yang kesulitan bergerak. Filosofi Polantas Sumbar Rancak Bana mengharuskan personel untuk mengedepankan empati dan perhatian penuh, sehingga polisi untuk masyarakat tidak berhenti sebagai slogan, tetapi hadir sebagai aksi nyata di lapangan.

Di sejumlah sekolah, suasana haru terlihat saat para siswa menerima perlengkapan belajar baru. Banyak dari mereka mengatakan bahwa banjir telah merusak buku, tas, bahkan pakaian sekolah. Kehadiran Polantas menyuntikkan semangat baru bagi mereka untuk kembali belajar dan bangkit dari musibah yang melanda.

Kombes Pol. Reza menegaskan bahwa memperhatikan masa depan pelajar merupakan bagian dari pengabdian institusi kepolisian kepada masyarakat. Ia menyampaikan bahwa Polantas harus hadir tidak hanya mengatur lalu lintas, tetapi ikut menguatkan kehidupan sosial terutama dalam kondisi bencana. Bagi Ditlantas, melindungi lansia dan pelajar adalah kewajiban moral yang tidak boleh dinegosiasi.

Perjalanan patroli dilakukan melalui jalur yang sulit ditembus akibat akses yang terputus. Namun semangat para personel tidak surut. Dengan kendaraan roda dua, tim menembus kawasan terpencil untuk memastikan bantuan mencapai tujuan dengan cepat. Bagi Ditlantas, setiap menit berarti ketika berbicara tentang keselamatan dan kebutuhan warga terdampak.

Warga menyambut rombongan Polantas dengan penuh haru. Lansia sangat terkesan karena bantuan datang langsung ke rumah mereka, sementara para siswa menyampaikan terima kasih atas perhatian dan perlengkapan belajar baru. Momentum tersebut menjadi bukti bahwa Polantas Sumbar Rancak Bana hadir untuk memberikan kehadiran negara secara langsung dan hangat.

Menutup rangkaian kegiatan, Kapolda Sumbar memberikan apresiasi kepada Kombes Pol. Reza dan jajarannya atas aksi cepat, tepat, dan humanis dalam membantu warga terdampak bencana. Operasi ini akan terus berjalan hingga seluruh lokasi terjangkau dan seluruh lansia serta pelajar yang terdampak menerima perhatian layak. Kombes Pol. Reza memastikan laporan situasi akan terus diperbarui demi menjamin tidak ada warga yang terabaikan.


Kombes Pol Reza Maksimalkan Sinergi Penanganan Kemacetan Sitinjau Lauik Pasca Banjir dan Galodo Sumbar


SUMBAR | Pascabencana banjir dan galodo yang melanda sebagian wilayah Sumatera Barat, arus lalu lintas di Jalur Sitinjau Lauik masih terdampak signifikan. Material sisa bencana, cuaca yang tidak menentu, dan peningkatan mobilitas masyarakat memicu kemacetan di sejumlah titik rawan. Sabtu, 06 Desember 2025.

Sebagai jalur utama penghubung antarwilayah di Kota Padang, Sitinjau Lauik memiliki kontur jalan curam yang menuntut kehati-hatian lebih. Apalagi kondisi jalan yang licin setelah hujan deras, meningkatkan potensi kecelakaan.

Menindaklanjuti kondisi tersebut, Ditlantas Polda Sumatera Barat terus melakukan penanganan maksimal untuk memastikan kelancaran kendaraan, terutama kendaraan niaga dan pengangkut logistik yang vital dalam masa pemulihan pascabencana.

Kombes Pol H. M. Reza Chairul Akbar Sidiq, S.H., S.I.K., M.H., Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar, memberikan arahan jelas kepada jajaran agar pengaturan arus dilakukan dengan mengedepankan aspek keselamatan masyarakat.

“Pasca banjir dan galodo, kita harus memastikan jalur transportasi utama tetap aman dilalui. Keselamatan pengguna jalan adalah prioritas utama dalam setiap penanganan,” tegas Kombes Pol Reza dalam instruksi resminya.

Petugas di lapangan terlihat terus memberikan panduan kepada pengendara, terutama pada tikungan dan turunan tajam yang banyak menyimpan risiko saat kondisi cuaca tidak stabil.

Selain pengaturan arus, petugas juga menyampaikan imbauan kepada pengemudi agar memeriksa rem dan ban kendaraan sebelum melintasi jalur ekstrem ini. Hal ini penting untuk mengurangi risiko kendaraan tergelincir saat kondisi jalan basah.

Di tengah tantangan cuaca, personel Polantas tetap mengedepankan pelayanan humanis. Senyum dan sapa hangat tetap hadir di sela kesibukan mengurai kemacetan yang kerap membuat suasana tegang bagi pengguna jalan.

Warga yang melintas menyampaikan terima kasih atas kehadiran petugas yang terus menjaga kelancaran perjalanan mereka, terutama pada jam-jam padat.

Dalam setiap arahannya, Kombes Pol Reza juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor seperti instansi teknis jalan, pemerintah daerah, hingga komunitas transportasi agar upaya normalisasi pascabencana dapat berjalan efektif.

“Sinergi itu penting. Kita harus bergerak bersama untuk menciptakan kondisi lalu lintas yang aman dan berkeselamatan bagi semua,” ujar Dirlantas Polda Sumbar tersebut.

Upaya yang dilakukan Ditlantas Polda Sumbar menjadi bagian dari pelayanan kemanusiaan berbasis Polantas Presisi, memastikan pemulihan mobilitas masyarakat berjalan selaras dengan pemulihan pascabencana di Sumatera Barat.





Instruksi Dirlantas: Operasional Jalur Padang–Padang Panjang Ditunda Demi Keselamatan


SUMBAR | Direktorat Lalu Lintas Polda Sumatera Barat memastikan bahwa jalur Padang–Padang Panjang via Lembah Anai resmi ditunda operasionalnya, menyusul cuaca buruk yang mengancam keselamatan para pengguna jalan. Keputusan ini disampaikan langsung oleh Dirlantas Polda Sumbar Kombes Pol H.M. Reza Chairul Akbar Sidiq, S.H., S.I.K., M.H setelah menerima laporan lengkap mengenai situasi lapangan.

Kombes Reza menegaskan bahwa penundaan ini merupakan langkah antisipatif yang harus dilakukan Ditlantas mengingat intensitas hujan yang tinggi dan potensi longsor di kawasan tersebut. Menurutnya, keselamatan publik adalah prioritas yang tidak bisa dikompromikan.

Sebelumnya, Ditlantas Polda Sumbar telah menjadwalkan tiga sesi buka–tutup jalur, yakni pada pukul 06.00–08.00 WIB, 12.00–13.00 WIB, dan 16.30–18.30 WIB. Namun seluruh jadwal resmi dibatalkan akibat kondisi cuaca yang terus memburuk sepanjang hari.

Tim Ditlantas yang bertugas di lapangan melaporkan adanya kenaikan debit air dari tebing serta mulai munculnya material batu kecil yang jatuh. Indikasi awal pergerakan tanah itu membuat personel merekomendasikan penutupan total demi mencegah risiko kecelakaan.

Kombes Reza menyampaikan bahwa keputusan ini diambil dengan pertimbangan matang serta melalui koordinasi lintas instansi. Ia memastikan bahwa personel tetap siaga di titik-titik rawan untuk mengawasi perkembangan situasi dan mengatur arus kendaraan yang dialihkan.

“Keselamatan masyarakat adalah yang utama. Kami tidak ingin mengambil risiko di tengah kondisi cuaca yang sangat dinamis ini,” ujar Kombes Reza dalam pernyataan resminya.

Selain penundaan operasional, Ditlantas Polda Sumbar mengimbau pengendara untuk menggunakan jalur alternatif. Pengendara juga diminta tetap mematuhi arahan petugas yang mengatur arus lalu lintas di titik peralihan, agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.

Di tengah situasi ini, koordinasi terus dilakukan antara Ditlantas, BPBD, dan Balai Jalan Nasional dalam memastikan stabilitas tebing dan aliran air. Pemantauan dilakukan berkala untuk menentukan kapan jalur bisa kembali dibuka.

Petugas di lapangan juga mengintensifkan patroli untuk memastikan tidak ada warga atau pengendara yang mencoba menerobos titik penutupan. Hal tersebut dilakukan guna menjaga keamanan dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Kombes Reza menegaskan bahwa seluruh perkembangan situasi akan diumumkan secara resmi melalui kanal informasi Ditlantas Polda Sumbar. Ia meminta masyarakat untuk mengikuti informasi dari sumber terpercaya agar tidak terjadi kesimpangsiuran.

Dirlantas juga menyampaikan bahwa skema rekayasa lalu lintas telah disusun bila penundaan berlangsung lebih lama dari prediksi awal. Persiapan ini dilakukan agar masyarakat tetap dapat melakukan mobilitas dengan aman.

Dengan prioritas keselamatan yang menjadi dasar utama keputusan, jalur Lembah Anai baru akan dibuka kembali setelah seluruh pihak memastikan tingkat keamanan berada pada kondisi optimal. Evaluasi lanjutan akan terus dilakukan hingga situasi benar-benar stabil.




Minggu, 07 Desember 2025

Brigjen Pol Solihin & Kombes Pol Reza Hadir di Tengah Pemulihan Lembah Anai, Lanjutkan Kunjungan ke Posko SAR Kampar


SUMBAR | Kehadiran “Brigjen Pol Solihin” di kawasan Lembah Anai siang itu terasa seperti tanda penguatan bagi masyarakat dan para petugas di lapangan. Didampingi “Kombes Pol Muhammad Reza Chairul Akbar Sidiq” serta para PJU Polda Sumbar lainnya, rombongan turun langsung meninjau pemulihan jalur vital yang sempat terputus akibat banjir bandang beberapa waktu lalu.

Di sepanjang jalur yang masih dipenuhi lumpur mengering, suara alat berat dan dentingan besi terdengar bersahut-sahutan. Namun di tengah suasana yang berat itu, para pekerja dan personel gabungan tampak lebih bersemangat ketika menyadari jajaran pimpinan Polda Sumbar hadir untuk memastikan segala progres berjalan aman.

Wakapolda terlihat berbincang dengan para operator alat berat, menanyakan apa saja kendala yang mereka hadapi dan bagaimana kebutuhan tambahan di lapangan. Di sisi lain, Dirlantas tampak teliti mengamati struktur badan jalan yang sedang diperbaiki, memastikan faktor keamanan pengguna jalan menjadi prioritas utama.

Keduanya kemudian berjalan kaki menelusuri area yang sebelumnya paling parah diterjang arus. Sisa-sisa material kayu, batu, dan runtuhan dinding masih terlihat jelas. Namun geliat pemulihan juga mulai terasa dari aktivitas pekerja yang tak berhenti sejak pagi.

Beberapa warga yang melintas menghampiri rombongan, sekadar menyampaikan terima kasih karena perhatian terhadap pembukaan kembali jalur penghubung Padang–Bukittinggi ini sangat berarti bagi aktivitas harian mereka.

Usai meninjau Lembah Anai, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Posko SAR Polres Kampar. Suasananya berbeda: lebih hening, namun penuh dedikasi. Sejumlah personel SAR yang sudah berhari-hari berjibaku di medan sulit menyambut kunjungan itu dengan raut lelah namun tetap tegak.

Wakapolda menyalami satu per satu anggota yang berjaga, menyampaikan apresiasi atas upaya tanpa pamrih yang telah mereka berikan. Sementara Dirlantas memberikan dukungan moral kepada tim yang menangani lalu lintas evakuasi dan pendistribusian logistik di wilayah perbatasan.

Dalam tenda posko, rombongan mendengarkan paparan singkat perkembangan operasi SAR, mulai dari pencarian hingga pendampingan terhadap keluarga terdampak. Setiap laporan diperhatikan secara serius, mengingat koordinasi lintas wilayah menjadi kunci efektivitas penanganan bencana.

Beberapa personel SAR tampak berkonsultasi terkait peralatan dan kebutuhan tambahan. Wakapolda merespons cepat: apa yang bisa dipenuhi segera, langsung diarahkan untuk diproses. Para PJU yang mendampingi turut meninjau perangkat komunikasi dan perlengkapan lapangan lainnya untuk memastikan kesiapan operasi tetap maksimal.

Tak hanya itu, suasana humanis terlihat ketika Wakapolda dan Dirlantas duduk bersama personel, memberikan motivasi sekaligus memastikan mereka tetap menjaga kesehatan di tengah tugas yang berat. “Semangat terus, kalian garda terdepan untuk keselamatan masyarakat,” begitu pesan hangat yang disampaikan.

Hingga sore menjelang, rombongan masih berada di posko, memeriksa kesiapan kendaraan SAR, memastikan rute evakuasi aman, serta menyempatkan waktu mendengarkan cerita langsung dari personel yang baru turun dari lokasi pencarian.

Kunjungan tersebut bukan sekadar formalitas, tetapi bentuk kehadiran nyata pimpinan untuk memastikan bahwa setiap upaya pemulihan—baik di Lembah Anai maupun di wilayah Kampar—berjalan dengan baik dan manusiawi.

Dan bagi masyarakat maupun personel di lapangan, perhatian seperti ini selalu menghadirkan kekuatan baru di tengah situasi yang penuh tantangan.

Rabu, 03 Desember 2025

Peduli Korban Bencana, Kombes Pol. Reza Sidiq Turun Langsung ke Lubuk Minturun Padang

PADANG, SUMBAR | Suasana di Lubuk Minturun, Kota Padang, pada Selasa, 02 Desember 2025, masih menyisakan duka yang belum kering. Jejak banjir dan longsor beberapa waktu lalu membentuk pemandangan memilukan: lumpur yang mengeras di dinding rumah, tumpukan perabotan yang tak lagi berfungsi, dan anak-anak yang belajar tersenyum kembali meski mata mereka menyimpan rasa takut yang belum sepenuhnya hilang.

Di tengah kepedihan itu, rombongan Direktorat Lalu Lintas Polda Sumatera Barat hadir menjejak langkah di jalan yang masih dipenuhi debu. Dipimpin langsung Kombes Pol. H. M. Reza Chairul Akbar Sidiq, S.H., S.I.K., M.H., para personel berseragam abu-abu itu datang bukan sebagai aparat penegak hukum biasa, melainkan sebagai perwakilan negara yang membawa pesan solidaritas dan kepedulian mendalam.

“Bagaimana keadaan warga? Apa yang paling dibutuhkan sekarang?” tanya Kombes Reza dengan raut serius namun empati yang jelas terpancar. Ia mendekati sejumlah warga, menyalami mereka satu per satu, mendengar kisah kehilangan yang mereka suarakan sambil berusaha tegar.

Warga menyampaikan bahwa pada malam kejadian, air tiba-tiba naik dengan cepat. Banyak yang hanya punya hitungan detik untuk menyelamatkan diri. “Kami hanya sempat membawa pakaian yang melekat di tubuh. Selebihnya hanyut,” ungkap seorang ibu dalam keadaan masih menahan tangis.

Kombes Reza mengangguk pelan, mencoba menenangkan dengan kata-kata sederhana namun penuh perhatian. Dalam pandangannya, keselamatan warga adalah prioritas yang tak bisa ditawar. Ia menegaskan bahwa kepolisian akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan semua pihak untuk membantu proses pemulihan.

“Kami dari Dirlantas hadir untuk memastikan akses jalan aman, agar bantuan kemanusiaan dan proses evakuasi berjalan lancar. Keselamatan masyarakat adalah jiwa dari setiap tugas kami,” tegasnya sembari memantau kondisi wilayah terdampak.

Tak hanya meninjau dan memberikan dukungan moral, jajaran Ditlantas Polda Sumbar turut membantu mengidentifikasi titik rawan serta menyusun langkah antisipasi agar tidak terjadi korban di perjalanan distribusi logistik bantuan. Peran polisi lalu lintas menjadi krusial karena bencana seringkali merusak jaringan jalan — jalur utama penyelamatan dan distribusi kebutuhan pokok.

Langkah-langkah itu memberi ruang napas bagi warga. Di sela kerumunan, seorang bapak bernama Pak Rahmat menatap Dirlantas penuh terima kasih. “Kalau polisi tidak cepat turun membantu, kami tak tahu bagaimana datangnya makanan untuk anak-anak. Terima kasih sudah hadir,” ucapnya lirih.

Bagi anak-anak yang berlari kecil mengikuti setiap langkah aparat, momen itu memberikan rasa aman setelah malam-malam penuh kecemasan. Mereka menggenggam kembali harapan bahwa masa sulit ini tidak akan berlangsung selamanya.

Dalam setiap bencana, yang datang tidak hanya banjir atau tanah longsor. Ada juga gelombang kepanikan, trauma, dan hilangnya rasa percaya diri untuk memulai kembali. Kehadiran aparat, terutama sosok pemimpin, menjadi penyala semangat baru bahwa negara tidak meninggalkan rakyatnya dalam luka dan kehancuran.

Menjelang sore, rombongan Dirlantas Polda Sumbar masih menyampaikan beberapa pesan penting kepada perangkat kelurahan dan tim penanggulangan bencana setempat: kesiapsiagaan harus terus ditingkatkan, tanda-tanda alam perlu diperhatikan, dan jalur evakuasi wajib diperbarui agar lebih cepat diakses jika bencana kembali mengancam.

Kunjungan itu mungkin hanya berlangsung satu hari, tetapi pesan kemanusiaannya jauh lebih panjang dari waktu yang dihabiskan. Di balik seragam, mereka menunjukkan bahwa melindungi masyarakat bukan hanya soal mengatur lalu lintas dan menegakkan aturan, melainkan hadir pada saat rakyat memerlukan bantuan paling mendasar: rasa aman dan dukungan moral.

Di wajah warga Lubuk Minturun yang menyaksikan rombongan pamit, ada harapan yang kembali tumbuh. Bahwa setelah duka, akan selalu ada tangan yang mengulurkan bantuan.

Stop pelanggaran, stop kecelakaan, keselamatan untuk kemanusiaan.


Selasa, 02 Desember 2025

Pasca Bencana Banjir, Polres Pasaman Barat Buka Layanan Kesehatan dan Pengobatan Gratis di Sasak Ranah Pasisie


Pasaman Barat- Kepolisian Resor (Polres) Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), membuka posko pelayanan pengobatan gratis di Kampung Nelayan Jorong Pondok Nagari Ranah Pasisie, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Minggu (30/11/2025).

Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto, S.Ik mengatakan, bakti sosial pengobatan gratis diberikan untuk masyarakat yang terdampak akibat bencana banjir yang melanda wilayah Pasaman Barat.

"Polri hadir untuk masyarakat, sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat dalam memberikan layanan pengobatan secara gratis," katanya.

Dia menjelaskan, jenis pelayanan kesehatan meliputi pemeriksaan kondisi fisik, tekanan darah, cek labor sederhana berupa cek gula, cek asam urat, dan pengobatan luka, deman, sakit perut serta gatal-gatal.

"Alhamdulillah, pelayanan kesehatan gratis mendapat respon positif dari masyarakat setempat, hingga pemulihan pasca bencana banjir," jelasnya.

Ditambahkan, dalam pelayanan kesehatan Polres Pasaman Barat menurunkan tim kesehatan lapangan yang dilaksanakan oleh Kasi Dokkes Polres Pasaman Barat Reski Muharlis, AMK beserta personel, serta juga menyalurkan bantuan sembako dan makanan siap saji untuk kebutuhan sehari-hari.

"Kami berharap pelayanan kesehatan di wilayah terdampak bencana dapat berjalan optimal hingga kondisi masyarakat kembali normal seperti biasa," katanya. 

Senin, 01 Desember 2025

Di Bawah Komando Dirlantas Kombes Pol Reza, Personel Ditlantas Sigap Ringankan Beban Warga Terdampak Banjir


SUMBAR | Lubuk Minturun kembali menjadi saksi betapa kuatnya solidaritas dan empati aparat kepolisian terhadap warga yang terdampak bencana. Pada Minggu, 30 November 2025, jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Sumatera Barat turun langsung membantu warga membersihkan sisa-sisa banjir bandang yang melanda kawasan pemukiman tersebut.

Instruksi turun ke lapangan itu datang langsung dari Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sumbar, Kombes Pol. H. M. Reza Chairul Akbar Sidiq, S.H., S.I.K., M.H. Sang perwira menekankan bahwa tugas polisi bukan hanya soal penegakan aturan, tetapi juga hadir untuk kemanusiaan.

Di bawah komandonya, puluhan personel Ditlantas bergerak cepat menuju lokasi terdampak. Mereka membawa peralatan seadanya—sekop, cangkul, dan karung—serta semangat yang lebih besar daripada perlengkapan yang dibawa.

Sesampainya di lokasi, genangan lumpur tebal masih menyelimuti pekarangan dan ruang-ruang rumah warga. Sisa banjir terlihat menempel di dinding, halaman, hingga jalan-jalan kecil yang sehari-hari menjadi jalur aktivitas warga. Tanpa menunggu aba-aba, personel langsung membaur dengan masyarakat, bekerja bahu-membahu membersihkan lumpur dan puing.

Beberapa personel terlihat mengeruk tanah yang mengeras di depan rumah warga, sementara lainnya membantu menyingkirkan material kayu dan sampah yang terseret arus. Raut wajah mereka tegas, namun gerak tubuhnya penuh empati—terlihat jelas bahwa mereka tidak sekadar hadir, tetapi benar-benar ingin meringankan beban warga.

Sejumlah warga yang melihat kedatangan polisi lalu lintas itu tak mampu menyembunyikan rasa haru. Ada yang hanya bisa terus menyapu sisa air sambil sesekali menarik napas panjang, ada pula yang menyampaikan ucapan terima kasih langsung kepada petugas.

“Bencana itu urusan kita bersama. Saat masyarakat butuh tangan tambahan, Polri wajib hadir,” tegas Kombes Pol Reza, saat memberikan arahan sebelum personel diterjunkan ke lokasi. Ia memastikan bahwa Ditlantas tidak hanya fokus pada lalu lintas, tetapi juga siap turun ketika kemanusiaan memanggil.

Di lapangan, beberapa perwira Ditlantas turut bekerja memegang cangkul dan sekop. Tidak ada jarak antara pimpinan dan anggota, tidak ada sekat antara petugas dan warga—yang ada hanyalah kerja sama untuk memulihkan kembali kehidupan yang sempat tersapu banjir.

Selain membantu pembersihan, personel juga melakukan pengecekan jalur-jalur lingkungan yang tertutup lumpur. Ini penting untuk memastikan akses warga tetap dapat digunakan, khususnya bagi kendaraan darurat atau distribusi bantuan.

Cuaca panas tidak mengurangi semangat para personel. Hingga siang hari, mereka terus membersihkan saluran air, menata kembali akses jalan kecil, dan membantu warga memindahkan barang-barang yang rusak ke tempat yang lebih aman. Aksi itu menjadi bukti bahwa tugas kemanusiaan sering kali lebih berat daripada patroli atau pelayanan sehari-hari.

Kegiatan kemanusiaan ini juga menjadi pengingat bahwa bencana bisa datang kapan saja, dan saat itu terjadi, keberadaan aparat negara sangat berarti bagi masyarakat. Kerja cepat Ditlantas Polda Sumbar di Lubuk Minturun setidaknya memberi sedikit kelegaan bagi warga yang sedang bangkit dari musibah.

Di akhir kegiatan, para personel menyampaikan pesan keselamatan dan kewaspadaan kepada warga, terutama ketika musim hujan masih berlangsung. Bagi Ditlantas, keselamatan tidak hanya soal lalu lintas di jalan raya, tetapi juga keselamatan hidup masyarakat secara luas.



Ad Placement

Intermezzo

Travel

Teknologi